Selasa, 06 November 2012
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Penggolongan BOP
1. BOP menurut sifatnya :
a. biaya bahan penolong
b. biaya reparasi dan pemeliharaan
c. biaya tenaga kerja tidak langsung
d. biaya yang timbul sebagai akibat
penilaian terhadap aktiva tetap
e. biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya
waktu
f. BOP lain yang secara langsung
memerlukan pengeluaran uang tunai
2. BOP menurut perilakunya dalam
hubungan dengan perubahan volume produksi
a. BOP tetap
BOP tidak berubah dalam
kisar perubahan volume kegiatan tertentu contoh : biaya asuransi
b. BOP variable
BOP yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan contoh : biaya bahan penolong
c. BOP semi variable
BOP yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan contoh : biaya bahan bakar kendaraan
3. BOP menurut hubungannya dengan
departemen
a. BOP langsung departemen
BOP yang terjadi dalam
departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut.
b. BOP tidak langsung departemen
BOP yang manfaatnya
dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
Dasar Pembebanan BOP terhadap Produk
a. satuan produk
taksiran
BOP
: tariff BOP persatuan
taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan
contoh :
taksiran BOP
selama satu tahun anggaran : Rp.
4.000.000
taksiran BOP jml
produk yang dihasilkan selama th anggaran tsb : 8.000 unit
tariff BOP sebesar : (4.000.000) :
(8.000) ; Rp. 500 perunit produk
b. biaya bahan baku
taksiran
BOP
x 100% : % BOP dari BBB yang dipakai
taksiran BBB yang dipakai
contoh :
taksiran BOP selama 1 tahun anggaran : Rp.4.000.000
taksiran BBB
selama 1 tahun anggaran : Rp. 8.000.000
tariff BOP : 4.000.000 / 8.000.0000 x
100% = 50% dari BBB yang dipakai
c. biaya tenaga kerja
taksiran
BOP
x 100% : % BOP dari BTKL
taksiran BTKL
contoh :
taksiran BOP selama 1 th anggaran : Rp. 4.000.000
taksiran BTKL selama 1 th anggaran : Rp. 10.000.000
tariff BOP sebesar : 4.000.000 /
10.000.000 x 100% : 40% dari BTKL
d. jam tenaga kerja langsung
taksiran
BOP
: tariff BOP perjam tenaga
kerja langsung
taksira jam tenaga kerja langsung
contoh :
taksiran BOP selama 1 tahun anggaran : Rp. 4.000.000
taksiran jam tenaga kerja langsung
selama 1 th anggaran : 4.000 jam
tariff BOP
sebesar : 4.000.000 / 4.000 : Rp. 1.000 perjam tenaga kerja lgs
e. jam mesin
taksiran BOP
:
tariff BOP perjam kerja mesin
taksiran jam kerja mesin
taksiran BOP selama 1 th anggaran : Rp. 4.000.000
taksiran jam mesin selama th
anggaran : 20.000 jam mesin
tariff BOP sebesar : Rp.
4.000.000 / 20.000 : Rp. 200 per jam mesin
Pembebanan
BOP kepada Produk atas Dasar Tarif
Contoh
:
PT
AJP memproduksi berdasar pesanan. BOP dibebankan berdasar jam mesin.
Anggaran BOP disusun pada kapasitas normal sebanyak 160.000 jam mesin. Waktu
pengerjaan menghabiskan 150.000 jam mesin.
PT AJP
Anggaran BOP untuk tahun 19x1
Atas
dasar kapasitas normal 160.000 jam mesin
Elemen biaya B. Tetap B. Variabel Jumlah
B. Bhn Penolong - 2.100.000 2.100.000
Biaya listrik - 3.000.000 3.000.000
B. Bhn Bakar - 2.000.000 2.000.000
BTKTL 4.000.000 3.000.000 7.000.000
B. Kesejahteraan
Kary 3.000.000 - 3.000.000
Biaya reparasi 1.000.000 1.500.000 2.500.000
Biaya asuransi 1.200.000 - 1.200.000
Biaya depresiasi 1.600.000 - 1.600.000
Jumlah 10.800.000 11.600.000 22.400.000
Tariff BOP variable : 11.600.000 /
160.000 = Rp. 72,5 perjam mesin
Tariff BOP tetap : 10.800.000 / 160.000 = Rp. 67,5 perjam
mesin
Tariff
BOP total
Rp. 140 perjam mesin
Pembebanan BOP
Rp. 140 x
150.000 = Rp. 21.000.000
BDP BOP Rp. 21.000.000
BOP yang dibebankan Rp. 21.000.000
Pengumpulan BOP ss
Misalkan BOP yang sesungguhnya
terjadi adalah :
PT AJP
BOP ss terjadi tahun 19x1
Pada kapasitas sesungguhnya yang
dicapai 150.000 jam mesin
Elemen biaya jumlah
B. Bhn Penolong 2.200.000
Biaya listrik 2.900.000
B. Bhn Bakar 1.500.000
BTKTL 7.000.000
B. Kesejahteraan Kary 3.000.000
Biaya reparasi 2.000.000
Biaya asuransi 1.200.000
Biaya depre mesin 1.600.000
Jumlah 21.400.000
BOP ss 21.400.000
Berbagai
rekening 21.400.000
Perhitungan selisih
BOP yg dibebankan 150.000 jam mesin x
Rp. 140 : 21.000.000
BOP ss :
21.400.000
Selisih BOP : 400.000
BOP dibebankan 21.000.000
BOP
ss 21.000.000
Selisih BOP 400.000
BOP
ss 400.000
Selisih anggaran
Selisih ini
menunjukkan perbedaan antara biaya yang sesungguhnya terjadi dengan taksiran
biaya yang seharusnya dikeluarkan menurut anggaran.
BOP ss 21.400.000
BOP dianggarkan
BOP tetap 10.800.000
BOP variable
(150.000 x 72,5) 10.875.000 21.675.000
Selisih anggaran 275.000 (laba)
Selisih kapasitas
Selisih ini
diakibatkan karena tidak dipakainya kapasitas yang dianggarkan
BOP tetap dianggarkan 10.800.000
BOP tetap dibebankan kpd produk 150.000 x 67,5 10.125.000
Selisih
kapasitas 675.000
Perlakuan
terhadap selisih BOP
1.
dibagikan kepada rekening persediaan dan
HPP
contoh :
persediaan produk dalam proses Rp. 800.000
persediaan produk jadi Rp. 1.200.000
HPP Rp.14.000.000
Jumlah Rp.16.000.000
Penyesuaian setelah adanya selisih
BOP
PDP
: 800.000 /
16.000.000 x 400.000 : 20.000
Pers
Prod selesai : 1.200.000 / 16.000.000 x
400.000 : 30.000
HPP : 14.000.000 / 16.000.000
x 400.000 : 350.000
Saldo
setelah penyesuaian
Pers.
Prod dlm proses : 820.000
Pers.
Prod Jadi : 1.230.000
HPP :
14.350.000
Jumlah 16.400.000
Pers Prod dlm Proses
20.000
Pers Prod Jadi 30.000
HPP 350.000
Selisih
BOP 400.000
2. pengurang atau penambah rekening HPP
Harga Pokok Penjualan 400.000
Selisih
BOP 400.000
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar