Selasa, 06 November 2012
Penganggaran
PENGANGGARAN
Anggaran
Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi
(pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan
komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode
dianggarkan.
Penganggaran
adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran
memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan
keputusan. Anggaran
juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
Karakteristik
Anggaran :
1.
Anggaran mengestimasi potensi laba
satuan bisnis
2.
Anggaran dinyatakan dalam istilah
moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter
(missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
3.
Mencakup
periode satu tahun.
4.
Anggaran
merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab
atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5.
Usulan
anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh
pihak yang menganggarkan (budgetee).
6.
Begitu
disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7.
Secara
berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Tujuan Pokok Anggaran
· Memprediksi transaksi dan kejadian
finansial serta non finansial di masa yang akan datang
·
Mengembangkan informasi yang akurat dan
bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat
Penganggaran
Anggaran menunjukkan kepada manajemen
·
Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.
· Sumber daya yang diharapkan dapat
dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran yang akan datang.
·
Memberikan landasan untuk pengambilan
keputusan alternatif yang terbaik.
Keterbatasan Penganggaran
· Dalam banyak kejadian, anggaran
cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi nyata di lapangan
· Terlampau menekankan hasil ( Yi :
laba bersih sesung- guhnya dibandingkan dg jumlah laba yang dianggar kan), namun bukan pada
sebab musababnya.
· Tema partisipatif pada anggaran
menuntut dukungan penuh dan keterlibatan manjemen.
· Dapat menggerogoti inisiatif
manajemen dengan meng halangi perkembangan dan tindakan baru yang tidak
tercakup dalam anggaran.
· Proses penganggaran bukanlah ilmu
murni dan pertimbangan yang baik memainkan peran esensial.
Sistem Penganggaran untuk
Aktivitas Bisnis.
Terdapat 4
(empat) ancangan dasar terhadap anggaran :
(1)
Penganggaran
inkremental
(2)
Penganggaran
basis nol
(3)
Penganggaran
Statik dan
(4)
Penganggaran
fleksibel.
Anggaran
Inkremental (Incremental Budget)
Yakni metode anggaran yang hanya
mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya. Dalam
hal ini anggaran sebelumnya, berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran
sumber daya inkremental.
Keunggulan
ancangan inkremental adalah bhw ancangan ini menyederhanakan proses
penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran.
Kelemahannya adalah bahwa pemborosan
dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui.
Contoh Anggaran Inkremental
PT Safira Prima
Anggaran
Inkremental untuk Tahun 20XX
Kenaikan Gaji Rp. 8.000.000
Posisi Penyelia baru Rp. 15.000.000
Posisi Manajerial baru Rp. 28.000.000
Kenaikan anggaran operasional Rp. 54.000.000
Program riset baru Rp. 3.500.000
Jumlah Rp.108.500.000
Anggaran Basis Nol (Zero-Based Budget)
Dalam penganggaran ini, semua jajaran manajemen bertolak
dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai
aktivitas-aktivitas tahun anggaran.
Anggaran Statik (Static
Budget)
Yakni merupakan ancangan yang dipakai oleh banyak perusahaan
jasa dan ada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian
akuntansi, dan bagian hukum.
Anggaran Fleksibel
(Flexible Budget)
Anggaran ini mengaitkan volume
aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam
menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni :
·
Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran
sebelum adanya data taksiran tingkat
aktivitas.
·
Dapat dipakai setelah adanya data untuk
menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual.
·
Membantu manajemen dalam menghadapi
ketidak pastian dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam
kisaran aktivitas tertentu.
Penyusunan Induk Anggaran (Master Budget)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran
komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan
untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk Anggaran terdiri atas dua
komponen utama, yakni :
(1)
Anggaran
operasi, dan
(2)
Anggaran
keuangan
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan
biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
Anggaran Keuangan memperlihatkan
ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang
terencana.
Induk Anggaran untuk sebuah
perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran berikut :
Induk
Anggaran
Anggaran Operasi
|
Anggaran Keuangan
|
Angg. Penjualan
|
Anggaran pengeluaran modal
|
Angg. Produksi
|
Anggaran Kas
|
Angg. Bhn. Baku Langsung
|
Laporan Laba Rugi dianggarkan
|
Angg. Tenaga Kerja Lgs
|
Neraca Dianggarkan.
|
Angg. Overhead pabrikasi
|
|
Angg. Persed. Akhir Barang
Jadi.
|
|
Angg.
Beban Penjualan & Adm.
|
|
Anggaran Penjualan
Yakni merupakan skedul rinci yang
memperlihatkan penjualan yang diharapkan untuk periode yang akan datang.
Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk
memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu.
Contoh Kasus : Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri
tas anak-anak, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara kuartalan
sebanyak 200.000 unit selama tahun 2006.
Berikut disajikan informasi berkenaan dengan rencana
penjualan di atas, yakni sebagai berikut :
Rencana Penjualan selama 4 kwartal adalah sebagai berikut :
Kwartal I : 20.000 unit
Kwartal II : 60.000 unit
Kwartal III : 30.000 unit
Kwartal IV : 18.000 unit
Harga jual/unit : Rp. 1000
Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (2005) adalah
Rp. 3.100.000
Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 70% ditagih dalam
kwartal penjualan, sedangkan sisanya 30% ditagih pada kwartal berikutnya.
Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 5.400.000 yang
tidak tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun
2006
|
PT
Singga Buana
|
|
|
|
|
|
Anggaran
Penjualan
|
|
|
||
|
31
Desember 2006
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kwartal
|
|
|
Keterangan
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
Expektasi
Penjualan
|
20000
|
60000
|
30000
|
18000
|
128000
|
Harga
Jual per Unit
|
1000
|
1000
|
1000
|
1000
|
1000
|
Jumlah
Penjualan
|
20000000
|
60000000
|
30000000
|
18000000
|
128000000
|
|
|
|
|
|
|
|
Skedul
Ekspektasi Penagihan Kas
|
|
|||
Piutang
Usaha
|
3100000
|
|
|
|
3100000
|
Penjualan
|
|
|
|
|
|
Kuartal I (20jt x
|
|
|
|
|
|
70%, 30%)
|
14000000
|
6000000
|
|
|
20000000
|
Kuartal II (60jt x
|
|
|
|
|
|
70%, 30%)
|
|
42000000
|
18000000
|
|
60000000
|
Kuartal III (30jt x
|
|
|
|
|
|
70%, 30%)
|
|
|
21000000
|
9000000
|
30000000
|
Kuartal IV (18jt x
|
|
|
|
|
|
70%)
|
|
|
|
12600000
|
12600000
|
|
|
|
|
|
|
Jml Kas
yg Ditagih
|
14000000
|
48000000
|
39000000
|
21600000
|
125700000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Anggaran Produksi (Production
Budget)
Yakni merupakan skedul rinci yang mengidentifikasi produk
atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan utnuk meraih penjualan yang
dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
Kebutuhan produksi.
Jumlah unit produk yang akan diproduksi (produksi
dianggarkan) dapat ditentukan dengan cara :
(Tingkat persediaan akhir barang jadi yang dikehendaki +
Taksiran penjualan) – Tingkat Persediaan awal barang jadi yang dikehendaki.
Berdasarkan data penjualan di atas, buatlah angaran Produksi
dengan ketentuan sebagai berikut :
Diketahui :
·
Jml
persediaan akhir yang dikehendaki sebesar 20% dari penju-alan kuartal
berikutnya.
·
Jumlah persediaan awal adalah sama
dengan jumlah perse- diaan akhir pada kuartal sebelumnya.
|
PT
Singga Buana
|
|
|
|
||
|
Anggaran
Produksi
|
|
|
|||
|
31
Desember 2006
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
|
|
|
Kwartal
|
|
|
|
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
Tahun
|
|
Expektasi
Penjualan
|
20000
|
60000
|
30000
|
18000
|
128000
|
|
Persed
Akhir yg dikehendaki
|
12000
|
6000
|
3600
|
4000
|
4000
|
|
Jml Kebth
persed
|
32000
|
66000
|
33600
|
22000
|
132000
|
|
Persed
Awal
|
-3000
|
-12000
|
-6000
|
-3600
|
-3000
|
|
Jml yg
akan Diprod
|
29000
|
54000
|
27600
|
18400
|
129000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Anggaran Bahan Baku Langsung
(Direct Materials
Budget)
BAB VI
PENGANGGARAN
Definisi
Penganggaran:
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran
memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan
keputusan. Anggaran
juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi, peran
Karakteristik
Anggaran :
8.
Anggaran mengestimasi potensi laba
satuan bisnis
9.
Anggaran dinyatakan dalam istilah
moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter
(missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
10.
Mencakup
periode satu tahun.
11.
Anggaran
merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab
atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
12.
Usulan
anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh
pihak yang menganggarkan (budgetee).
13.
Begitu
disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
14.
Secara
berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Tujuan Pokok Anggaran
1.
Memprediksi transaksi dan kejadian
financial serta non finansial di masa yang akan datang.
2.
Mengembangkan informasi yang akurat dan
bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Penganggaran
Anggaran menunjukkan kepada manajemen mengenai :
1.
Angka laba yang dikehendaki oleh
perusahaan.
2.
Sumber
daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran
yang akan datang.
3.
Anggaran
juga menginformasikan kepada manajemen konsekuensi serangkaian alternative
tindakan, memberi kan
landasan untuk memutuskan alternative yang terbaik.
Perencanaan.
Perencanaan strategic (Strategic Planning), adalah pro- ses
penetapan bentuk dan ukuran beberapa program yang akan dilaksanakan dalam
menerapkan strategi organisasi.
Perbedaan
antara Perencanaan strategic dan penyusun- an Anggaran.
Perencanaan
Strategik
·
Terfokus pada aktivitas-aktivitas yang
melampaui periode beberapa tahun.
·
Mendahului penganggaran dan memberikan
kerangka acuan bagi penyusunan anggaran tahunan.
·
Pada intinya distruktur menurut lini
produk dan program lainnya.
Anggaran
·
Proses penganggaran terpusat pada satu
tahun
· Distruktur menurut pusat
pertanggungjawaban.
· Penganggaran mengharuskan manajer
untuk memikirkan secara berkala apa yang inign diraih oleh departemen mereka.
Proses penganggaran
1.
Mendefinisikan penyusunan anggaran dan
mendiskusikan perannya dalam perencanaan, pembuatan keputusan, dan
pengendalian.
2.
Mendefinisikan dan menyusun anggaran
induk, mengidentifikasikan komponen-komponen utamanya, dan menjelaskan hubungan
antar komponen-komponen tersebut.
3. Menguraikan
pengangaran fleksibel dan fitur yang harus dimiliki oleh system penganggaran
untuk mendorong manajer berperilaku keselerasantujuan.
4. Menguraikan penganggaran berbasis aktivitas.
5.2. RINGKASAN TUJUAN PENGAJARAN
1. Penganggaran dan Perannya di dalam Perencanaan,
Pengendalian, dan Pembuatan Keputusan.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang
dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di
dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk
meningkatkan koordinasi dan komunikasi, peran anggaran terus meningkat penting
sebagaimana pertumbuhan ukuran organisasi.
> 2. Anggaran Induk, Komponen-komponen Utamanya,
dan Hubungan Erat timbal Berbagai
Komponen Tersebut.
>
> Anggaran induk adalah
rencana keuangan yang menyeluruh dari suatu organisasi, terdiri dari anggaran
pengoperasian dan anggaran keuangan.
> Anggaran pengoperasian mencakup anggaran rugi laba dan
semua anggaran
> pendukungnya. Anggaran penjualan terdiri dari kuantitas
yang
> diantisipasi dan harga
semua produk yang akan dijual. Anggaran produksi
> mencakup unit produksi yang diharapkan untuk memenuhi
penjualan yang
> diharapkan ditambah sediaan akhir yang diinginkan dan
dikurangi sediaan
> awal. Anggaran pembelian bahan baku menunjukkan pembelian yang
> diperlukan untuk sepanjang tahun yang dirinci untuk
setiap jenis bahan
> baku
untuk memenuhi kebutuhan produksi dan untuk tujuan sediaan yang
> diinginkan. Anggaran tenaga kerja langsung dan anggaran
biaya overhead
> anggaran menunjukkan sejumlah sumber daya yang
diperlukan untuk
> berproduksi tahun yang akan datang. Anggaran biaya
overhead perlu
> dipecah ke dalam komponen
tetap dan komponen variabel untuk memudahkan
> penyusunan anggaran tersebut. Anggaran biaya penjualan
dan biaya
> administratif menunjukkan biaya-biaya yang diramalkan untuk
kedua fungsi
> tersebut. Anggaran sediaan
barang jadi dan anggaran harga pokok
> penjualan masing-masing
menunjukkan biaya produksi secara terinci untuk
> sediaan akhir yang
diharapkan dan unit produk yang terjual. Anggaran
> rugi laba menunjukkan secara singkat laba bersih yang
akan direalisasi
> jika rencana-rencana yang dianggarkan tercapai dengan
baik.
> Anggaran keuangan meliputi anggaran kas, anggaran
pengeluaran modal
> anggaran, dan anggaran neraca. Anggaran kas secara
sederhana menunjukkan
> saldo awal kas, ditambah kas masuk yang diantisipasi
lebih, dikurangi
> pengeluaran kas yang diantisipasi, saldo kas lebih atau
kurang maupun
> yang yang mungkin perlu dipinjam. Anggaran neraca
(atau pro forma)
> neraca memberikan gambaran
saldo akhir aktiva, utang, dan modal yang
> diantisipasi jika rencana
yang dianggarkan terlaksana dengan baik.
>
> 3. Penganggaran Fleksibel dan Corak (Fitur)
Sistem Penganggaran yang
> Dapat Mendorong Para
Manajer Berperilaku Selaras Tujuan.
>
> Sukses suatu sistem
penganggaran tergantung pada bagaimana factor-faktor
> manusia dipertimbangkan secara serius. Untuk mengurangi
perilaku
> disfungsional, organisasi
perlu menghindari anggaran yang terlalu
> menekankan pada mekanisme
kendali. Bidang kinerja yang lainnya harus
> dievaluasi sebagai tambahan
terhadap anggaran. Anggaran dapat
> disempurnakan sebagai ukuran-ukuran kinerja dengan
menggunakan
> penganggaran partisipatif dan perangsang nonmoneter
lainnya, menyediakan
> umpan balik kinerja yang
sering, menggunakan penganggaran fleksibel,
> menjamin bahwatujuan yang
dianggarkan mencerminkan kenyataan, dan para
> manajer hanya bertanggung
jawab untuk biaya-biaya yang terkendalikan
> baginya.
>
>
> 4. Penganggaran Berdasar Aktivitas
(Activity-based Budgeting).
>
> Penganggaran berdasar aktivitas
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas,
> permintaan untuk aktivitas
keluaran, dan biaya sumber-sumber daya yang
> dierlukan untuk mendukung
keluaran aktivitas yang diminta. Perbedaan
> utama pendekatan berdasar
aktivitas adalah daftar aktivitas-aktivitas
> yang terinci dan
biaya-biaya yang diharapkan untuk aktivitas-aktivitas
> yang digolongkan ke dalam
biaya overhead pabrik, penjualan, dan
> administratif. Penganggaran
berdasar aktivitas mempunyai potensi menjadi
> lebih akurat dibanding
penganggaran tradisional karena memusatkan pada
> ukuran-ukuran keluaran
untuk masing-masing aktivitas dan sehingga
> memungkinkan seorang
manajer untuk memahami perilaku biaya pada suatu
> level yang jauh lebih
terinci. Penganggaran fleksibel aktivitas juga
> lebih akurat karena
penganggaran tersebut menggunakan
rumus-rumus biaya
> yang tergantung pada
masing-masing ukuran keluaran aktivitas.
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar